Rabu, 09 Januari 2013

mobil langsing untuk penyandang cacat





Purwokerto - Keterbatasan penyandang cacat membuat Agus Setyo kelahiran Purwokerto, menciptakan mobil khusus yang diberi nama mobil langsing. Bila dilihat secara kasat mata, kendaraan ini memiliki bentuk tubuh seperti mobil biasa, tapi hanya memiliki 2 penumpang saja dan ukuran yang memang langsing.

"Saat ini saya melihat orang cacat ingin berkendaraan tapi susah. Kalau mengendarai mobil kan mereka mengalami kesusitan, karena instrumennya menggunakan kaki. dan kalau mobil ini semua instrumennya menggunakan tangan dan bila akinya soak bisa di sela(kick starter) menggunakan tangan," kata Agus saat dihubungi detikoto.

Dengan menggunakan pelat galvanis 0.1 mm dan mencopot assesoris milik mobil yang sudah jadi. Mobil langsing karya Agus ini memiliki lebar 1 meter, panjang 2,85 meter, tingginya 1,6 meter, mobil langsing bisa menjadi solusi untuk penyandang cacat.

Tidak dipungkiri, untuk membuat mobil langsing ini, dirinya menggunakan aksesoris dari mobil lain.

"Saya tidak memotong mobil Xenia, karena ingin sempurna jadi saya membeli pintu Xenia agar jendelanya bisa dibuka secara sempurna. Untuk sasis saya merancang sendiri dengan menggunakan besi kotak 4X8, lampu depannya pakai Isuzu Panther Touring tapi lampunya menggunakan bohlam motor," katanya.

"Dan untuk lampu belakang saya menggunakan Xenia. Dan untuk rodanya saya menggunakan ring 14 untuk milik Mio, dan untuk penggerak saya menggunakan mesin Honda Spacy tahun 2012," tambahnya.

Agus juga menambahkan mobil langsing yang bisa menahan hingga 700 kg ini merupakan penyempurnaan kendaraan roda 3 yang sering digunakan sebagai kendaraan penyandang cacat.

"Banyak mengeluh dengan motor roda 3 itu mudah terjatuh saat tikungan. Dan untuk membuat pertama saya rasa bisa memakan waktu hingga 2 bulan, dan selanjutnya bisa menjadi lebih cepat," katanya.

Namun Agus bukannya tidak mengalami kesulitan, soalnya hingga saat ini Agus masih terus mencari Terot (sistem kemudi mobil) yang murah namun berkualitas bagus.

"Sebenarnya sudah banyak yang mesen sekitar 10 orang, untuk menjadi kendaraan orang-orang cacat, tapi untuk terot kemudinya saya masih kesulitan menemukannya. Tapi belum saya iya kan, karena saya ingin menyempurnakannya dulu," ucapnya.

"Kedepanya saya ingin menggunakan bahan fiber untuk bodinya, agar lebih ringan. Dan saya juga ingin memiliki cetakan sendiri agar bisa produksi massa. Dan saya perkirakan harganya bisa mencapai Rp 50 juta untuk tahap awal, dan bisa mencapai Rp 25-30 juta jika sudah menggunakan bahan fiber," ujarnya.


sumber :oto.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

facebook